Imbas Efisiensi Anggaran Bisnis Rental Mobil Alami Penurunan, Kini Target Pasar Corporate.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Imbas Efisiensi Anggaran Bisnis Rental Mobil Alami Penurunan, Kini Target Pasar Corporate.

 

Imbas Efisiensi Anggaran Bisnis Rental Mobil Alami Penurunan, Kini Target Pasar Corporate.


Jejenews.co.id, Surabaya - Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Pemerintah Republik Indonesia termasuk pembatasan perjalanan dinas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), berdampak signifikan terhadap sektor jasa rental mobil. Banyak pelaku usaha yang selama ini bergantung pada permintaan dari perjalanan dinas Kementerian mengalami penurunan pendapatan.


Hal tersebut tentu dirasakan oleh Pengusaha rental mobil yang selama ini menjadi langganan perjalanan dinas Kementerian di berbagai daerah terutama di wilayah Jawa Timur.  


Wakil ketua umum Assosiasi Pengusaha Rental Daerah (ASPERDA) Erwin Suryana menyebut efisiensi anggaran yang dilakukan Pemerintah Indonesia sangat berdampak pada para pengusaha rental mobil khususnya di daerah. Menurutnya dengan adanya efisiensi anggaran di Kementerian yang memangkas perjalanan dinas sampai dengan 70% tentu akan berdampak langsung ke pengusaha rental. 


"Saya lihat dengan efisiensi anggaran ini teman teman saya di daerah terutama penggunaan mobil rental menurun yang sisi pelanggan hariannya," Ujar Erwin Suryana. 


Lebih lanjut Erwin menjelaskan dampak efisiensi anggaran sudah terasa saat ini, ada beberapa anggota ASPERDA di daerah yang sudah memiliki kontrak dengan Kementerian harus menelan pil pahit akibat efisiensi. Bahkan ada Kementerian yang mengurangi penyewaan mobil dan ada juga yang sudah mengembalikan mobil. 


"Dari catatan secara nasional Asperda sudah ada ratusan unit yang terpaksa harus batal kontrak, baik itu sudah dikirim atau belum, untuk jumlah pastinya saya belum update lagi yang pastinya ratusan unit mobil anggota Asperda yang terpaksa harus batal kontrak," Katanya. 



Untuk itu Erwin mengajak seluruh anggota Asperda untuk lebih semangat dan menyesuaikan dengan adanya efisiensi anggaran terutama bisa terus bisa berinovasi dengan melihat market baru yang tidak bergantung pada belanja Pemerintah atau Kementerian. 


"Ini merupakan tantangan bagi pengusaha rental ya, tentunya harus menyesuaikan dengan adanya efisiensi dan melihat market baru yang dinilai memiliki potensi untuk terus berada di bisnis rental mobil," Tandas Erwin Suryana. 


Salah satu pengusaha Rental mobil asal Kita Surabaya Junaedi juga merasakan dampak efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, yang biasanya selalu mendapat kerjasama dengan Kementerian kini harus memutar otak untuk melihat market baru rental mobil. 


"Tentunya sangat berdampak ya dengan adanya efisiensi ini, kini saya mulai mengejar market corporate dan perorangan untuk terus eksis dalam bisnis rental mobil," Ujar pemilik rental Jeje ani trans. 


Jeje Ani Trans yang telah berdiri sejak puluhan tahun ini selama ini selalu mendapat kerjasama dari Kementerian, terutama saat adanya perjalanan dinas baik di Jawa Timur maupun Provinsi lainnya di Indonesia. 


"Ya sering saya mendapat kontrak dari Kementerian, apalagi saya tergabung dalam Asperda yang memiliki jaringan seluruh Indonesia yang bisa kerjasama dengan seluruh member di daerah lain untuk melayani perjalanan dinas," Ungkap Junaedi. 


Dengam puluham armada yang dimilikinya Jeje Ani Trans tentu akan terus eksis dalam bisnis rental mobil di Jawa Timur khususnya Kota Surabaya dengan membidik pasar baru yakni di Corporate dan perorangan. 


"Kalau di corporate kita sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan besar ya dan itu sudah berlangsung lama sebelum adanya efisiensi ini, kedepan tentu akan mencari lagi kerjasama dengan perusahaan dengan memberi pelayanan yang terbaik," Tandas Junaedi.


(Ri/Red/Jejenews)