Humas Asperda Indonesia Tingkatkan Kompetensi Jurnalis untuk Era Digitalisasi

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Humas Asperda Indonesia Tingkatkan Kompetensi Jurnalis untuk Era Digitalisasi



Surabaya, JejeNews.co.id - Humas Asperda Indonesia mengajak seluruh Divisi Humas untuk mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan kegiatan di DPC/DPD di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menghadapi era digitalisasi dengan bijak, khususnya dalam bermedia sosial maupun media online dalam bentuk berita.


Kegiatan ini dirancang untuk mengasah kemampuan seluruh Divisi Humas Asperda Indonesia di bidang kepenulisan berita, baik di media sosial maupun berita online. Selain itu, tujuan lainnya adalah meningkatkan kualitas berita yang selalu terbarukan di situs web resmi Asperda.


Junaedi, selaku Kepala Humas Asperda Indonesia, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan potensi humas Asperda di berbagai daerah menjadi penulis profesional.


"Jadi intinya, sebagai humas itu mempunyai fungsi menjalankan tugas membuat berita dan bisa menulis dengan bijak dalam bermedia sosial. Sebagai penulis ataupun jurnalis, harus banyak bertanya dan jangan takut atau malu saat wawancara dengan narasumber," ujar Junaedi, pemilik media online JEJENews.


Pemahaman tentang Jurnalistik

Teks berita merupakan bentuk tulisan jurnalistik yang berisi laporan tentang peristiwa atau kejadian aktual yang terjadi di sekitar kita. Tujuan utama dari teks berita adalah menyampaikan informasi secara objektif dan akurat kepada pembaca.


Teks berita biasanya ditulis oleh jurnalis atau reporter yang melakukan peliputan langsung, penelitian, hingga investigasi untuk mengumpulkan fakta mengenai peristiwa yang dilaporkan.


Ciri-ciri Teks Berita:


1. Fakta Berdasarkan 5W1H

Teks berita mengikuti prinsip 5W1H, yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Informasi dalam berita harus lengkap dan berdasarkan fakta yang dapat diverifikasi.



2. Objektivitas

Teks berita ditulis secara objektif tanpa opini pribadi atau prasangka. Jurnalis harus tetap netral dan menghindari kecenderungan untuk memengaruhi opini pembaca.




3. Bahasa Sederhana

Teks berita ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami pembaca. Gaya bahasa yang digunakan ringkas dan lugas agar informasi dapat tersampaikan dengan jelas.



4. Struktur Tulisan yang Jelas

Teks berita memiliki struktur teratur, dimulai dari judul (headline), pembuka (lead), tubuh teks, kutipan (quote), dan penutup (closing).



5. Fokus pada Peristiwa Aktual

Teks berita selalu berkaitan dengan peristiwa aktual dan terbaru yang menarik perhatian masyarakat.


Komponen Utama Struktur Teks Berita:


1. Judul (Headline)

Judul merupakan bagian paling menonjol dari teks berita. Biasanya ditulis dengan huruf besar dan berfungsi untuk menarik perhatian pembaca serta memberikan gambaran singkat tentang topik berita.



2. Lead (Pembuka Berita)

Lead adalah bagian pertama dalam teks berita yang berisi informasi utama dan penting. Biasanya, lead harus mampu menjawab pertanyaan 5W1H (what, who, when, where, why, how) agar pembaca langsung mendapatkan gambaran lengkap tentang peristiwa yang dibahas.


Kesimpulan, Junaedi yang juga seorang insan Humas Asperda Indonesia menjelaskan bahwa kegiatan ini memberi wawasan tentang cara menulis berita yang baik dan benar, sehingga kualitas berita yang ditulis ke depannya bisa lebih baik.


Harapan ke depan, Divisi Humas Asperda Indonesia dapat menjadi jurnalis profesional. Berita yang dihasilkan pun diharapkan menjadi berita-berita berkualitas yang layak dikonsumsi oleh semua kalangan. Tidak hanya itu, peran humas dalam bermasyarakat juga akan semakin diperkuat. (Red)