Pemuda Pancasila Kota Malang Minta Klarifikasi Secara Resmi Penundaan Muscab Ke-VII Kepada Pengurus Jatim.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Pemuda Pancasila Kota Malang Minta Klarifikasi Secara Resmi Penundaan Muscab Ke-VII Kepada Pengurus Jatim.

 

Pemuda Pancasila Kota Malang Minta Klarifikasi Secara Resmi Penundaan Muscab Ke-VII Kepada Pengurus Jatim.


Jejenews.co.id, Malang - Musyawarah Cabang (Muscab) Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila ( PP ) Kota Malang yang rencananya digelar di Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (15/10/2023) ditunda dan diganti dengan acara Audensi bersama DPRD Kota Malang.


Menurut Ketua Panitia Muscab Benny Wibisono, penundaan tersebut dikarenakan tidak mendapatkan rekomendasi dari Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Jawa Timur melalui surat yang dikirimkan pada tanggal (13/10).


"Agenda Muscab yang diagendakan hari ini ditunda, disebabkan ada surat dari MPW yang dilayangkan dua hari menjelang pelaksanaan Muscab."ujar Benny disela acara Audensi bersama DPRD Kota Malang.


Lebih lanjut, Benny menyampaikan bahwa pihak panitia Muscab sudah jauh-jauh hari melakukan koordinasi dengan MPW terkait pelaksanaan Muscab, dengan cara berkirim surat secara resmi ke MPW.


"Apa yang kita butuhkan, apa yang manjadi aturan-aturan Muscab, itu sudah kita laksanakan pada hari sebelum Muscab, ini sudah kita penuhi semua."jelas Benny.


Hingga saat ini dimana Muscab seharusnya digelar, pihak panita Muscab belum mendapatkan penjelasan apapun dari MPW terkait penundaan Muscab MPC Kota Malang tersebut, sehingga membuat panitia pelaksana Muscab bertanya-tanya.


"Untuk faktor-faktor lain sampai saat ini kita masih bertanya-tanya. Apa yang menjadi kendala, sementara yang kita lakukan sesuai AD/ART, bahkan perturan Muscab juga kita laksanakan."ungkapnya


Benny juga mengatakan bahwa keputusan penundaan Muscab tersebut dipertanyakan dan mendapatkan reaksi dari seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Kota Malang.


"Sikap dari para PAC, menginginkan adanya klarifikasi dari MPW, apa alasan mutlak dibatalkannya Muscab pada hari ini. Kita tetap solid dan tidak berhenti disini untuk menunggu pernyataan resmi dari MPW. Seluruh PAC tadi juga menyatakan sikap, menuntut MPW agar segera dilakukan Muscab MPC Pemuda Pancasila Kota Malang."terangnya.


Sementara itu ditemui usai acara Audensi, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Malang Agus Sunar Dewabrata menyebutkan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti alasan penundaan Muscab oleh MPW.


"Menurut MPW ada beberapa persyaratan yang belum kita penuhi, tetapi menurut kami semua sudah lengkap. Mungkin siapa yang kurang teliti membaca, tapi saya positif thinking saja lah. Jadi kita akan berkirim surat lagi ke MPW. "ujar Abah Nanang panggilan akrabnya.


Menurutnya, pengurus MPC Pemuda Pancasila Kota Malang tetap solid meskipun Muscab ditunda. Abah Nanang juga menegaskan bahwa seluruh pengurus dari tingkat ranting dan PAC seluruhnya mendukung dan tetap kompak.


"Pengurus tetap solid, meskipun ada satu atau dua pengurus yang menyimpang tidak pernah aktif dan datang ke Mako (Markas Komando). Jadi terkait surat penundaan Muscab, saya tidak menyalahkan MPW dalam hal ini."ungkapnya


Abah Nanang juga menegaskan akan bersurat ke Majelis Pimpinan Pusat (MPP) untuk digelarnya Muscab andai MPW Jatim tetap bersikukuh. Dirinya juga menambahkan bahwa seluruh PAC yang ada di MPC Kota Malang termasuk Komando Inti (KOTI) MPC Pemuda Pancasila Kota Malang tetap loyal dan solid.


"Kita kompak solid, lima PAC mendukung saya. Nanti kalau kita mentok (macet=red) di jajaran Jawa Timur ya kita ke pusat. Dengan sangat terpaksa tentunya ya. Kan tidak elok kalau selalu melambung. Tapi melambung itu kan karena kita sudah macet di Jawa Timur, karena secara AD/ART kita sudah lengkap dan detail. Artinya PP Kota Malang solid dan loyal, apalagi untuk menjaga kondusifitas Kota Malang.


Harapannya Muscab MPC Kota Malang dapat segera digelar dan roda organisasi tetap berjalan dijalur yang sesuai AD/ART.


"Harapannya, tolong jangan karena orang per orang organisasi yang besar ini dikalahkan. Ayolah kalau yang dibawah ini disuruh mentaati AD/ART, diatas jugalah."pungkasnya.


Pewarta: Doni Kim

Editor: B. Andri Yanto

(RI/Red/Jejenews)