Jukir Pasar Induk Among Tani Was-Was Adanya Wacana Pemkot Batu Pasang Portal Gate.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Jukir Pasar Induk Among Tani Was-Was Adanya Wacana Pemkot Batu Pasang Portal Gate.

 

Koordinator Badan Butuh MPC PP Kota Batu Firman Edy Nugroho, saat tengah mempertanyakan nasib para jukir kepada Diskoumdag Pemkot Batu, tentang wacana Pemkot Batu yang bakal memasang portal gate. (Dre)


Jejenews.co.id, Malang - Soal adanya wacana Pemkot Batu yang bakal memasang portal gate di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, membuat para juru parkir (jukir) merasa resah.


Pasalnya, para jukir merasa was-was terkait dengan nasib mereka yang selama ini menggantungkan hidupnya di pasar tersebut.


Koordinator Badan Buruh MPC Pemuda Pancasila Kota Batu Firman Edy Nugroho mempertanyakan nasib atas wacana Pemkot Batu, yang bakal memasang portal gate untuk lahan parkir menuju penerapan parkir secara digital.


"Para jukir disini mereka merasa bekerja sebelum pasar direvitalisasi. Karena, keputusan tersebut dinilai cukup merugikan pendapatan sebagai tukang parkir disini, kalau itu sampai terjadi tentu saja akan mengancam pekerjaan dan menambah angka pengangguran di Kota Batu," kata Fence sapaan akrabnya kepada awak media, pada Rabu (4/10/2023).


Menurutnya, kalau dipasang portal gate, para jukir menilai bakal mengancam pekerjaan jukir lama yang sebelumnya sudah beroperasi sebelum pasar tersebut dibangun. 


"Apalagi jukir disini kebanyakan merupakan Badan Buruh MPC PP Kota Batu, sehingga kami ikut mencari jalan keluar atau solusi tentang regulasi yang dicetuskan Pj. Wali Kota melalui Diskoumdag Pemkot Batu," tegasnya.


Pihaknya berupaya meminta kepada Pemkot Batu untuk mengedepankan kearifan lokal, dengan memberdayakan masyarakat Kota Batu sebagai jukir terutama jukir yang sudah lama mencari nafkah di pasar sebelum dilakukan revitalisasi. 


"Oleh sebab itu, kami meminta kepada pihak eksekutif setidaknya melihat dua sampai tiga bulan dengan diberikan target kepada masyarakat, terutama yang akan diberdayakan dikawasan pasar. Karena, saat ini sudah ada sekitar 81 jukir lama yang terancam menganggur, lalu bagaimana nasib keluarga mereka yang hanya menggantungkan hidupnya di lahan parkir Pasar Induk Among Tani? Maka dari itu, kita berupaya agar Pemkot Batu mau untuk memikirkan masyarakat, tanpa merampas lahan pekerjaan jukir yang lama," mintanya.


Sementara itu, Kepala UPT Pasar Induk Among Tani Agus Suyadi menyampaikan, jika saat ini pihaknya masih akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan stakeholder terkait. 


"Ya, jadi untuk sementara masih belum ada retribusi apapun baik abonemen lapak hingga parkir. Namun setidaknya, dua sampai tiga bulan belum ini memang tidak ada penarikan apapun," ucapnya.


Dirinya menambahkan, jika misalnya saja ada perubahan penilaian retribusi, pihaknya mengaku sejauh ini masih menunggu.


"Kalau misalkan ada perubahan penilaian retribusipun kami saat ini masih menunggu regulasi yang baru, dan ketika belum ada regulasi baru maka kami akan menggunakan regulasi yang lama dengan tarif yang tetap tentunya," tandasnya. 


Pewarta: Ayu Widuri R

Editor: B. Andri Yanto

(RI/Red/Jejenews)