MOB Malang Raya Bakal Turun Jalan, Simak Tuntutan Aksinya Ke Pemerintah.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

MOB Malang Raya Bakal Turun Jalan, Simak Tuntutan Aksinya Ke Pemerintah.

 

MOB Malang Raya Bakal Turun Jalan, Simak Tuntutan Aksinya Ke Pemerintah.


Jejenews.co.id, Malang - Hari ini para petinggi perwakilan driver taxi online (taxol) dan driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Malang Online Bersatu (MOB), adakan pertemuan technical meeting menjelang hari H demo damainya. 


Ketua Presidium aksi Demo Damai 189, Bang Guruh sapaan akrabnya, mengundang para petinggi dan korlapnya, untuk koordinasi dan konsolidasi persiapkan aksinya pada Senin 18 September 2023 mendatang. 


Guruh menyampaikan, pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka pemantapan dalam mempersiapkan aksinya, agar bisa terkoordinir dengan baik dan berjalan dengan maksimal.


"Pertemuan ini kami adakan, dalam rangka mematangkan langkah-langkah kami dalam menjalankan aksi nanti, agar berjalan lancar dan maksimal," ujar Ketua Presidium, Sabtu, (16/9/2023).


Alhamdulillah, para pengurus, korlap aksi dan beberapa perwakilan komunitas driver dari R4 dan R2, persiapannya sudah terkondisi dengan maksimal dan poin-poin tuntutan yang akan kami sampaikan pemerintah sudah fix, "imbuh Guruh. 



Aksi demo yang mereka gelar dalam " Aksi Damai 189" bersama pesertanya sesama driver online atau ojol, mengusung aspirasinya dengan lima (5) poin tuntutannya sebagai berikut :

  1. Terapkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Jatim. 
  2. Turunkan komisi/potongan driver menjadi 15%.
  3. Hapus biaya pemesanan. 
  4. Tutup pendaftaran Mitra baru. 
  5. MOB minta payung hukum transportasi online.


Mereka berharap pemerintah bisa menyetujui dan berbuat adil, agar bisa membawa mereka menuju kesejahteraan hidupnya sebagai profesi driver online.


Selama ini mereka sebagai Mitra drivernya merasa terugikan, karena tarif yang ditentukan oleh aplikator tidak sesuai.


Selain pendaftaran driver baru yang terus menerus dibuka oleh para aplikator, ditambah aplikator baru juga bermunculan dan berkompetisi ketat.


Mereka para driver merasa tambah kesulitan mendapatkan order dan semakin minim pendapatannya, akibat dampak persaingan yang secara tidak langsung mengorbankan para Mitra drivernya.


"Kami berharap pemerintah dan wakil rakyat sebagai regulator pemangku kebijakan, benar-benar bersikap adil dan bijak, supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Apalagi sampai jadi korban kapitalis kekejaman mereka, akibat tarif yang kami terima tidak manusiawi karena murah," pungkas Guruh di akhir technical meetingnya. 


(RI/Red/Jejenews)