Jejenews.co.id, Malang - Menara milik PT. Tower Bersama Group (TBG) yang berada di lahan Masjid Darul Muhajirin, berlokasi di Jalan Muharto Gang 7, RT 03/RW 10, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang diduga lalai, warga sekitar meminta kejelasan kontraknya.
Para warga merasa terugikan oleh PT. TBG, tower Base Transceiver Station (BTS) yang didirikan mulai tanggal 17/9/2013 lalu itu, sampai saat ini tidak jelas kelanjutan kesepakatan perjanjiannya.
Perangkat RT setempat, Pak Roni Karya menjelaskan, dirinya selalu ditanya oleh warga dan tokoh masyarakat setempat, bagaimana kejelasan kontrak dan kompensasi yang telah disepakati.
"Iya itu bang...warga selalu bertanya-tanya, kamipun selaku perangkat RT baru, juga berusaha membantu menelusuri kejelasan akan kontrak BTS tersebut, tapi pihak BTS cuma begitu saja dan tidak jelas sampai detik ini" jelas Roni Karya, Minggu (30/7/2023).
Lanjut Pak RT, dirinya berusaha mempelajari kesepakatan di berita acara lapangan, pada poin 3, memang tertera biaya sewa lahan sebesar Rp 15juta per tahun, tapi pihaknya tidak tahu hal itu.
"Kesepakatan akan kompensasi Rp 15.000.000 Per tahun, terhitung mulai tanggal 18/9/2015 sampai 18/9/2026, kami dan warga tidak pernah menerima dana itu," imbuh Pak RT saat kerja bakti bersama warganya.
Kesepakatan kedua belah pihak yang tertuang dalam Berita Acara Lapangan (Site: 3G-Mergosono) pada 9/7/2015 lalu, warga menduga sudah mulai tidak jelas atau dilanggar.
Disini, salah satu warga dari beberapa warga menyampaikan, selain kerjasamanya sudah mulai tidak jelas, korban kerugian materiil mereka juga tidak diganti.
"Ini barang elektronik kami hancur kena sambaran petir, diduga kuat dampak dekat dengan lokasi tower. Katanya mau diganti, tapi ya gak diganti-ganti," tandas salah satu perwakilan warga sekitar.
Salah satu perwakilan petugas dari tower BTS, Bang Adi, saat dikonfirmasi lanjutan oleh tim Media Jejenews melalui telpon selulernya, dirinya (Adi) bilang tidak tahu dan memberikan nomor telepon admin kantor bernama Fahri.
"Maaf Pak...terkait hal itu, saya tidak tahu, , coba bapak tanya ke orang kantor, saya cuma orang lapangan...," ucap adi saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kamis, (10/8/2023).
Namun, al hasil nomor orang kantor bernama Fahri saat di konfirmasi via WhatsApp dan telepon langsung oleh tim Media, dua kali pesan chat, tidak ada jawaban atau tidak merespon.
Menurut Pak RT, pihaknya bersama warga, berkali-kali menghubungi para petugasnya, dirasa saling lempar dan tidak tahu-menahu sampai saat ini. Menurutnya, jika pihak TBG tidak ada itikad baik menemui warga, bisa dilanjutkan pelaporan ke pihak berwajib.
"Kami juga sudah sering telpon mereka, tapi ya begitu aja jawabannya, adanya saling melempar dan di PHP sampai detik ini. Kalau memang tidak ada titik terang, nanti kami bersama warga akan teruskan ke pihak berwajib," tutup Roni Karya selaku RT setempat.
(Ayu-Tim/Red/Jejenews)