Warga Mengeluh, Dugaan Penimbunan Bekas Material Bangunan Di Kali Curah Banteng.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Warga Mengeluh, Dugaan Penimbunan Bekas Material Bangunan Di Kali Curah Banteng.

 

Sidak. Staf Ahli WALHI Jatim bersama IGW dan MCW bersama warga ke Kali Curah Banteng.


Jejenews.co.id, Malang - Kali Curah Banteng yang menjadi perbatasan antara Kelurahan Ngaglik dengan Desa Pesanggrahan, kini mulai menjadi polemik warga sekitar. 


Warga menemui dan mengeluhkan, adanya penimbunan material bekas bangunan serta terjadi pendangkalan di tengah kali curah tersebut.


Selain itu, warga juga menuding, fungsi lahan yang mana di lokasi tersebut telah beralih. Sudah ada berdiri bangunan rumah, diduga kuat dilakukan oleh pihak pengembang perumahan Kusuma Pesanggrahan Kota Batu.


Indra Staf Ahli Walhi Jawa Timur menyampaikan, pihaknya segera melakukan rapat koordinasi secara internal, membahas masalah penimbunan material bekas bangunan yang terjadi.


"Saya akan secepatnya melakukan rapat koordinasi bersama tim dengan menyampaikan, bahwa hasil rapat koordinasi hari ini di Kota Batu," kata Indra Staf Ahli Walhi Jawa Timur.


Handani, Koordinator MCW (Malang Corruption Watch), juga menyampaikan, pihaknya bakal melakukan kajian terlebih dahulu sebelum rapat koordinasi berlangsung.


"Kami akan melakukan kajian dari sisi legalitas surat-surat perizinan bangunan tersebut serta akan segera bersurat secara resmi kepada pihak-pihak terkait dengan permasalahan kali curah yang ditimbun material hingga mengakibatkan pendangkalan," tegas Hamdani.


Di sisi lain, perwakilan IGW (Indonesia Goverment Watch), Roy Tanoe dan Yudha, juga menyampaikan kesiapannya bergabung dalam Koalisi bersama Warga Kelurahan Nggaglik dan Desa Pesanggrahan Kota Batu.


"Ya, tentunya kami selalu siap untuk bergabung bersama warga masyarakat yang mengeluhkan soal penimbunan kali curah di Desa Pesanggrahan," tandasnya.


Sementara itu salah seorang warga Desa Pesanggrahan Kuncoro (45) mengaku resah, soal adanya penimbunan bekas material bangunan di kali curah banteng yang dimaksud, Kamis (10/8/2023).


"Terus terang warga disini kuatir sekali mas, mengingat dulu pata tahun 1982 pernah terjadi banjir bandang di malam hari. Jadi kami menuntut agar dikembalikan fungsinya seperti semula atau dengan kata lain normalisasi kali," tandas bapak dengan dua anak.


Senada juga diungkapkan Agus Andianto (45), soal

Masalah dugaan timbunan material bekas bangunan yang berada tepat di tengah sungai atau kali curah perbatasan Kelurahan Ngaglik dengan Desa Pesanggrahan ia menilai sudah sangat menghawatirkan bagi keselamatan warga yang tinggal di sekitar kali curah tersebut.


"Karena dimana saat hujan deras tiba, pasti datang banjir bandang yang besar. Itu mengingat pada tahun 1982 sungai tersebut pernah terjadi bencana banjir bandang pada malam hari dan menimbulkan banyak kerusakan. Harapan saya bersama beberapa warga Kelurahan Ngaglik dan Desa Pesanggrahan Batu, agar pihak pengembang segera mengembalikan fungsi sungai kembali seperti semula pada saat belum ada penimbunan. Dan juga bangunan hotel yang ada di atasnya yang mengarah ke kali curah banteng agar di tertibkan, suapaya tidak menimbulkan penyempitan sungai tersebut, agar pada saat hujan air bisa lewat dengan lancar tanpa adanya hambatan," tukasnya.


Hingga berita ini dilansir, awak media saat ini masih terus melakukan upaya konfirmasi kepada pihak pengembang Perumahan Kusuma, soal tudingan warga penyebab pendangkalan kali curah banteng yang dimaksud.


(Ri/Red/Jejenews)