Jejenews.co.id, Malang - Dikutip dari media Suarajatim Demo sekelompok driver online yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur akan melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 20 Juli 2023 mendatang memuat seruan Frontal Level 6 dengan judul "Menagih Janji Pemerintah" yang tengah viral dan beredar di media sosial.
Mereka menuntut agar Keputusan Gubernur (Kepgub) tentang layanan transportasi online Jawa Timur segera disahkan.
Menurut Tito Achmad selaku Ketua Dewan Presidium Frontal Jatim, mengonfirmasi adanya rencana aksi demo damai tersebut saat dihubungi pada Selasa (18/7/2023).
"Iya, memang benar. Frontal Jatim akan turun ke jalan lagi pada tanggal 20 Juli mendatang untuk menagih janji pemerintah terkait Keputusan Gubernur (Kepgub) yang belum ditandatangani dan disahkan oleh Gubernur Jatim," ujar Tito.
Tito menegaskan bahwa hasil demo tersebut sesuai dengan keinginan para driver online khususnya ojek online dan taksi online.
"Demo terakhir Frontal Level 5 pada 24 Agustus 2022 lalu, tuntutan Frontal Jatim telah dipenuhi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, antara lain dengan mengatur layanan transportasi online di Jawa Timur melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim," jelas Tito.
Namun, proses pengesahan Pergub tersebut memakan waktu cukup lama, sehingga mereka sepakat untuk menciptakan Keputusan Gubernur (Kepgub) terlebih dahulu. Informasi terakhir menyebutkan bahwa tinggal menunggu tanda tangan dan pengesahan dari Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur saat ini.
Oleh karena itu, Tito berharap Kepgub Jatim segera disahkan karena di dalamnya terdapat empat tuntutan utama.
Tuntutan-tuntutan tersebut antara lain:
- Tarif batas minimal 0-4 km, Tarif batas bawah R4 (Rp. 3800/km),
- Tarif batas bawah R2 untuk semua layanan (Rp. 2000/km), dan
- Standar layanan aplikator kepada mitra harus sama.
"Jika dijabarkan, intinya adalah waktunya driver online dijawa Timur khususnya bisa lebih sejahtera," singkatnya.
Sementara itu, Daniel Lukas Rorong, Humas Frontal Jatim, meminta maaf kepada seluruh warga Surabaya jika aksi Frontal Level 6 nantinya akan menyebabkan kemacetan di rute yang dilalui peserta aksi.
Daniel menjelaskan rute yang akan dilalui Berkumpul di depan City of Tomorrow (Cito) Surabaya pukul 08.00 WIB, kemudian mereka akan menuju titik pertama di Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim di Frontage Ahmad Yani.
Setelah itu, peserta aksi akan bergerak menuju Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim dan Polda Jatim di Jalan Ahmad Yani.
Selanjutnya akan bergeser ke Kantor Wilayah (Kanwil) IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jatim di Jalan Basuki Rahmat.
"Khusus di Kanwil IV KPPU Jatim, kami akan melakukan orasi cukup lama di sana, meminta agar lembaga tersebut dapat membantu mengawasi aplikator transportasi online yang beroperasi di wilayah Jawa Timur agar dapat bersaing secara sehat dan tidak merugikan para mitra, yaitu driver online dan juga konsumen," harap Daniel.
Setelah dari KPPU Jatim, peserta aksi akan melanjutkan perjalanan ke tujuan terakhir di Grahadi di Jalan Gubernur Suryo.
"Kami berharap, saat di Grahadi, Bu Khofifah (Gubernur Jatim) dapat menemui kami. Sejak aksi demo Frontal Jilid 1 tahun 2019 hingga Frontal Level 5 pada 24 Agustus 2022 lalu, beliau (Bu Khofifah) belum pernah sekalipun menemui kami saat aksi," ungkap Daniel.
Daniel juga berharap bertemu dengan Gubernur Jatim untuk memastikan tuntutan para driver online segera terwujud.
"Semoga pada aksi Frontal Level 6 pada 20 Juli 2023, Bu Khofifah dapat menyempatkan diri untuk hadir menemui para peserta aksi sekaligus memberikan kepastian mengenai Kepgub tersebut, termasuk kapan akan ditandatangani dan disahkan," pungkas Daniel.
(Apk/Red/Jejenews)