Naas! Wartawan Ditabrak Anak Motor, Lapor Polisi Tak Direspon Maksimal.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Naas! Wartawan Ditabrak Anak Motor, Lapor Polisi Tak Direspon Maksimal.

 

Anak motor tak berplat dan berknalpot brong, saat ke arah rumah si wartawan (Ade). 


Jejenews.co.id, Surabaya - Seorang wartawan bernama Ade hendak pulang ke rumahnya di Hayam Wuruk, Wonokromo, Kota Surabaya, tiba-tiba mobilnya di tabrak oleh pemotor tak bernomor polisi (ber-nopol), serta memakai knalpot brong atau tidak sesuai standart.


Nasib naas yang Ade, Kamis (20/7/2023), pukul 22.00 Wib tepat, saat dirinya (Ade) pulang dari jalan Bogowonto arah jalan Opak menuju rumahnya, mobilnya ditabrak pemotor.


Ade menjelaskan, saat mengendarai mobil Toyota Yaris-nya dengan Nopol L 10XX XX secara perlahan, sontak Motor Honda warna merah menghantam mobil-nya dari depan.


"Dari arah kanan, tiba-tiba pengendara motor Honda itu menghantam body mobil depan sebelah kanan milik saya," tandas Ade.


Ade-pun bergegas menepi dan turun dari kendaraannya, berkata "ayo mas menepi." Tiba-tiba datang puluhan rekannya si pengendara motor yang sedang kumpul di salah satu cafe dekat lokasi kejadian, seolah ikut argumen membantu rekannya (pemotor).


"Mereka datang serentak berlarian mendatangi saya, mereka pikir saya memukuli temannya (pemotor). Melihat suasana tidak kondusif, niat saya ingin berkomunikasi dengan pengendara serasa sulit, karena rekan-rekannya ikut bersuara membela." tambah Ade, Kamis (20/07/2023).


Tak mendapat kesempatan komunikasi dengan baik, Ade niat bergegas ke Polsek Wonokromo. Mereka pun terlihat ketakutan dan bersuara meminta tidak perlu ke kantor polisi.


"Ya sudah, saya ajak kerumah untuk diselesaikan  secara kekeluargan dan mereka mau. Tadinya kendaraan saya dan mereka beriringan dikawal sejumlah rekannya menuju rumah saya, namun ditengah perjalanan mereka malah kabur," lanjutnya.


Karena merasa ditipu, Ade mendatangi Polsek Wonokromo niat mengadukan kejadian itu, namun sayang, Ade malah gigit jari, pulang dengan  rasa kecewa, karena mendapatkan respon layanan pihak kepolisian kurang baik.


"Saat itu petugas dari Sentral Pelayanan Kepolisiam Terpadu (SPKT) Polsek Wonokromo Surabaya mengarahkan saya ke unit lantas, kemudian oleh petugas tersebut diberi nomer kontak anggota lantas bernama Bowo," terang Ade.


Lanjut lagi Ade, usai menelepon petugas lantas, dirinya (Ade) disuruh menunggu di Polsek, hingga pihaknya selesai bertugas bersama tiga pilar," terang Ade.


Menunggu satu jam setengah lamanya, meski sudah di konfirmasi lewat pesan WhatsApp-nya, petugas itupun tak merespon dan Ade bertanya-tanya harus menunggu sampai pukul berapa lagi.


Ade pun kecewa dan beranjak pulang, terpaksa mengendarai mobilnya yang rusak. Diapun (Ade) merasa sudah dirugikan, malah menemui layanan pihak kepolisian yang kurang memuaskan.


"Sudahlah percuma juga lapor, nunggu sampai pagi pun pesan whatsapp saya saja tidak direspon petugas. Meski banyak kita jumpai dan sangat dikenal dengan Sloganya "Siap melayani dan mengayomi masyarakat" belum tentu bisa diwujudkan, " keluhnya Ade (20/07/2023).


Dari kejadian itu, Ade tidak mempersoalkan siapa yang benar dan yang salah, tujuannya hanya sebagai warga negara Indonesia harus taat aturan dan sebagai pengguna jalan umum tetap saling menghormati satu sama lain sebagai pengendara.


"Motor itu tidak memasang plat nopol nya dan menggunakan knalpot brong atau ricing, melihat pada saat kejadian semua genk nya lari berbondong-bondong mencoba untuk membuat suasana tidak kondusif," ucapnya.


Hingga berita ini di unggah sementara diketahui identitas pengendara motor tersebut belum diketahui , seorang pemuda berbadan kurus dan tinggi, kulit putih ia mengaku sebagai mahasiswa yang rumahnya di daerah Kenjeran Surabaya.


(Ri/Red/Jejenews)