Tujuh Penyakit Kerapkali Menyerang di Musim Hujan, Begini Penjelasan dr Umar.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Tujuh Penyakit Kerapkali Menyerang di Musim Hujan, Begini Penjelasan dr Umar.

 

Tujuh Penyakit Kerapkali Menyerang di Musim Hujan, Begini Penjelasan dr Umar Usman MM


Jejenews.co.id Malang, Selasa 1e September 2022 - Ada tujuh penyakit yang kerapkali menyerang warga Malang di musim hujan seperti sekarang ini, meliputi Diare, Demam Berdarah, ISPA, Penyakit Kronik, Demam Tifoid, Leptospirosis dan Alergi.


"Seiring masuknya musim penghujan warga Malang harus waspada dengan beberapa penyakit yang biasanya menyerang. Yaitu Diare, Demam Berdarah, ISPA, Penyakit Kronik, Demam Tifoid, Leptospirosis dan Alergi," tegas Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang dr Umar Usman MM.


Seperti diketahui saat musim penghujan tiba, genangan air dan banjir mulai memenuhi ruas-ruas jalan. Ini bukan hanya mengganggu kenyamanan dan kebersihan, tetapi juga berdampak pada kesehatan.


Salah satunya adalah dengan tercemarnya sumber air minum masyarakat seperti sumur dangkal. Hal ini bisa berakibat pada terbatasnya ketersediaan air bersih dan timbulnya penyakit seperti Diare.


Pria alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini menuturkan Diare dapat ditimbulkan akibat terbatasnya ketersediaan air bersih yang disebabkan oleh banjir atau tercemarnya sumber air masyarakat.

Disarankan masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun setiap buang air besar ataupun sat akan makan, menghindari tumpukan sampah, dan yang paling penting adalah mendidihkan air terlebih dahulu sebelum diminum.


"Selain Diare ada juga Demam Berdarah yang wajib diwaspadai. Saat musim hujan, terjadi peningkatan perindukan nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini meningkatkan risiko terkenanya penyakit demam berdarah dibanding pada saat musim kemarau. Sebab, pada musim hujan terdapat genangan-genangan serta sampah berair yang bisa menjadi sarang tempat berkembangbiaknya nyamuk," tukas pria yang juga menjadi Wakil Ketua Satgas Covid 19 Malang Raya ini.


Untuk mencegah peningkatan perindukan nyamuk Aedes Aegypti, masyarakat dihimbau untuk bergotong-royong melakukan program 3M. Program 3M ini adalah program andalan dalam mencegah nyamuk Aedes Aegypti, yaitu dengan mengubur barang-barang bekas, menguras penampungan air secara berkala, serta menutup penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.


Dipaparkannya penyakit selanjutnya adalah Leptospirosis yakni penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan oleh hewan, termasuk tikus. Cara penularannya adalah ketika seseorang yang mempunyai luka terbuka, terkena atau berada dalam genangan air seperti banjir yang mengandung kotoran air kencing tikus. Hal ini kemudian membuat orang tersebut jatuh sakit.


Maka, penting untuk memakai pelindung seperti sepatu saat berkepentingan untuk melewati genangan ataupun banjir. Kemudian ketika mengalami gejala suhu tubuh meningkat tiba-tiba serta sakit kepala dengan disertai menggigil, segera hubungi fasilitas kesehatan.


Keempat ialah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Saat mengalami batuk, demam, dengan sesak napas yang disertai oleh nyeri dada, maka ini bisa jadi tanda mengalami ISPA. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus serta mikroba lainnya ini termasuk salah satu penyakit yang rentan diderita saat musim hujan, termasuk di pengungsian.


Cara penanganannya adalah dengan beristirahat, pengobatan sesuai gejala, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menutup hidung dan mulut saat ada yang batuk ataupun meludah sembarangan.


Kelima, Alergi atau infeksi pada kulit

Pada musim penghujan, kebersihan lingkungan kerap kali menjadi salah satu faktor timbulnya masalah kesehatan. Karena buruknya kebersihan ini, juga bisa timbulkan penyakit kulit seperti infeksi ataupun alergi. Hal ini sangat mungkin terjadi di tempat-tempat pengungsian, karena banyaknya orang berkumpul juga menjadi salah satu faktor yang mendukung penularan penyakit ini.


Keenam, Demam Tifoid. Penyakit saluran pencernaan yang sangat mungkin terjadi pada saya musim penghujan, adalah Demam Tifoid. Hal ini dikarenakan kebersihan makanan juga terganggu saat musim penghujan, terlebih saat banjir.


"Ketujuh adalah risiko peningkatan penyakit kronik. Pada saat banjir, risiko perburukan penyakit kronik juga meningkat. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan, penurunan daya tahan tubuh juga seringkali terjadi. Ini merupakan kondisi yang cukup membahayakan penderita penyakit kronik. Contoh penyakit kronik seperti Gagal Jantung, Hipertensi, Diabetes, Kanker dan lain-lain," pungkasnya. (*)


(Puji/Red/Jejenews)