Kereeen!!! Para Perwakilan Sri Kandi Juga Ikut Turun Dalam Aksi Perjuangan Frontal Level 5.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Kereeen!!! Para Perwakilan Sri Kandi Juga Ikut Turun Dalam Aksi Perjuangan Frontal Level 5.

 

Kereeen!!! Para Perwakilan Sri Kandi Juga Ikut Turun Dalam Aksi Perjuangan Frontal Level 5.


Jejenews.co.id Surabaya, Sabtu 27 Agustus 2022 - Para masa dari perwakilan driver online roda dua (2) dan roda empat (4) dalam aksi gabungan bernama “ Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal), aksi mereka ini di namakan aksi Frontal Level 5 dan berlangsung pelaksanaannya pada hari Rabu 24 Agustus 2022 mulai pukul 08.00 Wib sampai selesai yang berlokasi di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur.


Dan dari ribuan masa dari para driver online baik dari driver roda dua (2) maupun driver roda empat yang hadir, ternyata juga banyak di dominasi juga dari perwakilan para driver online perempuan yang di kenal dengan sebutan " Srikandi " yang juga berasal dari masing-masing daerah di Jawa Timur.


Dari salah satu perwakilan Srikandi yang juga menjadi peserta aksi Frontal Level 5 menyampaikan kepada jejenews, kehadiran mereka bersama kawan-kawannya di sini merupakan bagian dan ikut peran serta dalam perjuangan ini mewakili para driver online khususnya kaum perempuan.


" Kami bersama teman-teman Srikandi yang datang dari berbagai daerah dan saya sendiri dari Malang, memang kami sengaja ikut hadir dan turun ke jalan dalam tujuan agar aspirasi dan tuntutan kami semua ini bisa benar-benar di perhatikan oleh Pemerintah dan bisa tercapai harapan kami semuanya ", tandas Teteh Wulan saat di wawancara (Rabu,24/08/2022).



Selanjutnya, Humas Frontal Jatim Daniel Lukas Rorong juga menambahkan akan tujuan dari demo damai ini yaitu untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan dari para driver online roda dua (2) maupun roda empat (4) demi kelangsungan hidup mereka.


“ Aksi demo damai ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi dan sepuluh (10) tuntutan kami para driver online dalam keberlangsungan kami sebagai Mitra kerja aplikator ", tegas Daniel pada jejejenews. 


Sepuluh tuntutan tersebut, mendesak agar pemerintah melibatkan Frontal Jatim tersebut, untuk merumuskan tarif dan aturan perjanjian kemitraan di seluruh Jatim, desakan untuk menurunkan potongan aplikasi menjadi sepuluh persen, menghapus biaya layanan pemesanan yang hanya menguntungkan aplikator, menolak sistem double order dan menolak sistem autobid.


Selain itu, juga tuntutan untuk merubah aturan denda dan menghapus fitur cancel yang berujung denda, mendesak untuk menghapus serta membebaskan zona merah, mendesak agar membebaskan mitra untuk menjadi driver individu terikat koperasi atau vendor yang merugikan sepihak, serta desakan untuk membubarkan komunitas bentukan aplikator.


Ia berharap, dari aksi yang diikuti oleh driver ojek online seluruh Jatim ini, tuntutannya disetujui dan menjadi aksi terakhir. Karena, sebelumnya juga melalukan audiensi dengan pihak pemerintah provinsi.


“ Harapan ke depannya, demonstrasi ini menjadi aksi yang terakhir. Sebelumnya kami sudah audiensi dengan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim maupun perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk ada inisiasi diadakannya Peraturan Daerah (Perda) maupun Praturan Gubernur (Pergub) mengenai transportasi online ", pungkas Humas Frontal dalam wawancaranya.


Sementara itu, aksi yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB ini dimulai dari Jalan Ahmad Yani Gayungan, konvoi menuju kantor Diskominfo Jatim dan Polda Jatim. Kemudian dilanjut ke kantor perwakilan empat aplikator yakni Shopee, Gojek, Grab, dan In Driver.


Massa aksi juga bergerak ke Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Jatim, DPRD Jatim, Polrestabes Surabaya dan berakhir di Gedung Negara Grahadi.


(Andre/Red/Jejenews)