Ingaaaat!!! Tiga (3) Hari Lagi, Masa Frontal Jatim Akan Banjiri Jalanan Bersama Tuntutannya.

Iklan Atas Semua Halaman

.

https://jejetrans.com/

Loading...

Ingaaaat!!! Tiga (3) Hari Lagi, Masa Frontal Jatim Akan Banjiri Jalanan Bersama Tuntutannya.

 

Ingaaaat!!! Tiga (3) Hari Lagi, Masa Frontal Jatim Akan Banjiri Jalanan Bersama Tuntutannya.


Jejenews.co.id Surabaya, Minggu 21 Agustus 2022 - Masih ingat Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal Jawa Timur (Frontal Jatim) yang selalu hadir mewakili rekan-rekannya para driver online Indonesia yang khususnya berada di wilayah Jawa Timur, dan pada Rabu nanti tanggal 24 Agustus 2022 mereka akan hadir dengan sekitar 7 ribu gabungan masa roda 4 maupun roda 2 dan akan memadati jalanan di wilayah Jawa Timur khususnya Surabaya.


Di sini mereka membawa tuntutanya termasuk yang sudah di sepakati masing-masing pihak, Terutama terkait Peraturan Menteri KOMINFO nomor: 1/per/M KOMINFO/2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial dianggap sudah tidak lagi relevan untuk dipraktekkan saat ini, dan mengingat pengantaran melalui aplikasi muncul pada era 2014 yang lalu.


Presidium Frontal Jatim Tito Achmad menyayangkan akan kelemahan ini dan dipakai celah oleh aplikasi untuk membuat harga dan aturan sendiri tanpa memikirkan pihak lain atau sepihak, dan keluhan atau aspirasi driver online sudah di rasa tidak diindahkan oleh para stakeholder yang terkait dalam hal ini.


" Kami Frontal Jatim bersama-sama dengan rekan-rekan akan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar dalam janji akan kesepakatan bersama yang sudah di sampaikan kepada kami ", tegasnya Bang Tito sapaan akrabnya.

 

Sepuluh (10) TUNTUTAN RESMI FRONTAL di Level 5 pada 24 AGUSTUS 2022 (Road to GRAHADI)



Salah satu team inti Frontal frontal jatim Puji waluyo menitipkan pesan kepada Dirjenhubdat yang baru dilantik Bapak Irjen Pol. Hendro Sugianto, agar segera ditindaklanjuti dengan mengirimkan delegasi kedaerah masing-masing dan meminta agar Kominfo untuk segera memberikan keputusan tepat serta harus berfikir secara berimbang tanpa ada pihak-pihak lain yang di rugikan dalam hal ini.


Alasan-alasan akan strategi pemasaran dan merekrut pangsa dengan harus mengorbankan para mitranya bukan hal yang tepat, akan tetapi dapat menyebabkan persaingan pasar yang tidak sehat serta bisa mempengaruhi perusahaan-perusahan yang berbasis sama dan melakukan hal yang tidak sehat pula, " tutup Bang Puji Waluyo ".


(Andre/Red/Jejenews)